BULAN BAHASA DAN SASTRA
OKTOBER SEBAGAI BULAN BAHASA DAN SASTRA
Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya.
Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.
Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.
Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.
Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan.
Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya.
Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober
Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini.
Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia?
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Hai Generasi Muda Mana Aksimu?
- HIDROPONIK UNTUK KELESTARIAN LINGKUNGAN
- SEJARAH MATEMATIKA
- MENJAGA NKRI DENGAN SEMANGAT BELA NEGARA
- Adab Murid kepada Guru Menurut Imam Al-Ghazali
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
![]() ![]() sangat baik |
![]() ![]() sangat menarik |
![]() ![]() Sangat penting bagi bulan bahasa dan sastra |
![]() ![]() Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita. Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya. |
![]() ![]() Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita. Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya. |
![]() ![]() Sngt baik |
![]() ![]() Sangat baik |
![]() ![]() Wah,itu sangat penting untuk mengetahui peringatan bulan bahasa dan sastra |
![]() ![]() Sangat bermanfaat bagi kita |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Artikel ini memberikan penjelasan bahwa peringatan bulan bahasa dan sastra |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() |
![]() ![]() Dengan bulan bahasa di bulan Oktober menjadikan momentum tidak hanya mengenal bahasa tapi juga mengenalkan semangat Sumpah Pemuda untuk menegakkan dan menjaga NKRI. Trimakasih bu Yunita pencerahannya. |
![]() ![]() |
![]() ![]() Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya. Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa. Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita. Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya. Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan. Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya. Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini. Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia? |
![]() ![]() Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa. |
![]() ![]() Kerja bagus |
![]() ![]() Sangat oke |
![]() ![]() Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya. Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa. Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita. Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya. Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan. Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya. Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini. Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat bagus,sangat membantu,sangat manfaat bagi kita |
![]() ![]() |
![]() ![]() Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa. |
![]() ![]() Sangat baik dan |
![]() ![]() Cerita nya bagus, keren kita jadi tau apa itu bulan bahasa dan sastra |
![]() ![]() Baik dan Menarik |
![]() ![]() |
![]() ![]() sangat bagus |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Ya sangat bagus |
![]() ![]() |
![]() ![]() Sangat bagus,sangat manfaat |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat baguss |
![]() ![]() Sangat baguss |
![]() ![]() Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya. Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa. Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita. Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya. Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan. Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya. Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini. Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia? |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat jelek |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat penting |
![]() ![]() Bagus untuk pagi hari |
![]() ![]() Sangat bagus |
![]() ![]() Sangat baguss |
![]() ![]() |
![]() ![]() Sangat penting |
![]() ![]() Oktober sebagai bulan bahasa dan sastra |
Kembali ke Atas