• gambar
  • SMP2
  • SMP1

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 1 CEPIRING MEMPESONA. Terima Kasih Atas Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 1 CEPIRING

NPSN : 20321893

Jl. Raya Karangayu No.20 Kendal


info@smpn1cepiring.sch.id

TLP : (0294)382435


          

Prestasi Siswa

Banner

Status Member

  • M. Aji Sampurna (Guru)
    2021-05-08 10:28:00

    Nasi Padang

BULAN BAHASA DAN SASTRA




OKTOBER SEBAGAI BULAN BAHASA DAN SASTRA

Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya.

Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

 Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan.

Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya.

 

Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri.  Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober

Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini.

Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia?




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :

Pengirim : Bunga Vischa Priscilya -  [bungavischa@gmail.com]  Tanggal : 21/10/2023
sangat baik

Pengirim : NUR ROHID ARYA PRASETYA -  [rohidarya@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
sangat menarik

Pengirim : Adzan nadhisa dawwas -  [nadhisadawwas@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat penting bagi bulan bahasa dan sastra

Pengirim : AULIA NUR FASIKHAH A -  [sitimutamimah@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Pengirim : AULIA NUR FASIKHAH A -  [sitimutamimah@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Pengirim : Muhammad Saifullah Yusuf -  [mhamadsaiful@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sngt baik

Pengirim : Muhammad Saifullah Yusuf -  [mhamadsaiful@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat baik

Pengirim : Arsya Eka Rahma yanti -  [arsyaeka@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Wah,itu sangat penting untuk mengetahui peringatan bulan bahasa dan sastra

Pengirim : Muhammad Rizqi Al Bukhori Dian Pratama -  [rizqialbukhori@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bermanfaat bagi kita

Pengirim : Muhammad dafin afkari -  [dafinafkari@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : MUHAMMAD RIDWAN ADITYA -  [muhammadridwanaditya@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Artikel ini memberikan penjelasan bahwa peringatan bulan bahasa dan sastra

Pengirim : Zahira Diva aulia -  [zahiradivaaulia@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Ilyas hendika pratama -  [masdarmadi@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : Yenti Andini -  [yentiandini@guru.smp.belajar.id]  Tanggal : 07/10/2023
Dengan bulan bahasa di bulan Oktober menjadikan momentum tidak hanya mengenal bahasa tapi juga mengenalkan semangat Sumpah Pemuda untuk menegakkan dan menjaga NKRI. Trimakasih bu Yunita pencerahannya.

Pengirim : ZAVIER KAMIL IBRAHIM -  [ibrahim.zavier.kamil@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : Juvino aqil athaya -  [Juvinoaqilathaya@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya.

Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan.

Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya.



Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober

Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini.

Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia?

Pengirim : AZZAH NURIL MAULIDA -  [azzamaulidaa@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

Pengirim : Balqis Maulana Ishaq -  [maulanaisahq@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Kerja bagus

Pengirim : BAIHAQI -  [milhambaihaqi@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat oke

Pengirim : MBaharuddin Firdaus -  [baharudinf@gmai.com]  Tanggal : 07/10/2023
Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya.

Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan.

Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya.



Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober

Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini.

Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia

Pengirim : Ahmad muzakki -  [muzakkiahmad@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : RIZKY ADITYA ZULIAN PRATAMA -  [agusy@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : Syakira athaya lutfa -  [syakiralutfa@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : ALDO APRILIANO -  [syahrulazam@gamil.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Juvino aqil athaya -  [Juvinoaqilathaya@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus,sangat membantu,sangat manfaat bagi kita

Pengirim : Gian alana rizqullah -  [alanagian@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : VITA AMALIA -  [viitaaamalia@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

Pengirim : Bondan Handoko wono -  [bondanhandoko@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat baik dan

Pengirim : Nur Izza Safira -  [nursafiraizza@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Cerita nya bagus, keren kita jadi tau apa itu bulan bahasa dan sastra

Pengirim : KIRANA KHANZA SALSABILA A -  [skiranakhanza@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Baik dan Menarik

Pengirim : Mkhoirun Naim As Aidil Afrizal -  [redmixh@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : Chika sabrina Anggraini -  [sellsem@gamail.com]  Tanggal : 07/10/2023
sangat bagus

Pengirim : ZASKIA ALTHAFUN NISA -  [althafunnisa@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : ZASKIA ALTHAFUN NISA -  [althafunnisa@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Nayla aprilia -  [iambem@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Ya sangat bagus

Pengirim : M afgan ikhsansyah -  [Mukhamadikhsan@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : Juvino aqil athaya -  [Juvinoaqilathaya@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus,sangat manfaat

Pengirim : Filzah Ghaniah Putri -  [fizhgp@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Nuril Afuan Araffat -  [araffatgame@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Arini mafika sari -  [arinimafikasari@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat baguss

Pengirim : Arini mafika sari -  [arinimafikasari@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat baguss

Pengirim : M Tegar Kusuma putra -  [naylafirdaus@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya.

Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.

Segala macam hal yang sifatnya multikultural ini tidak dapat disatukan apabila tidak ada bahasa pemersatu yang menjembatani satu sama lain. Kita bisa membayangkan, akan banyak sekali salah persepsi jika masing-masing suku di setiap daerah hanya menggunakan Bahasa Ibu saja. Bagaimana mungkin saudara kita yang datang dari Kalimantan berkomunikasi dengan kita.

Kita perlu berterima kasih kepada para pemuda yang pada tahun 1928 sudah berikrar dan bertekad memperjuangkan bahasa persatuan. Bahasa inilah yang kita pakai dan pelajari sampai hari ini, Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang bermacam-macam ini akhirnya mempunyai solusi ketika sedang saling bertemu dengan saudara antarsuku atau antardaerah, sekaligus menjadi poros utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari di samping bahasa daerah yang juga masih erat sekali penggunaannya.

Merujuk pada fakta dan sejarah tersebut, bulan Oktober kemudian ditetapkan sebagai bulan bahasa. Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa jenis. Ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia, dan ada kegiatan yang diadakan sebagai ajang perlombaan. Masing-masing kegiatan ini diadakan dengan bertujuan untuk mengasah keterampilan dalam bidang kebahasaan sekaligus sebagai wujud partisipasi kita dalam meningkatkan kualitas berbahasa. Semua kegiatan ini bisa diikuti oleh dari berbagai kalangan.

Pada bulan ini, kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Perlombaan semacam ini sekaligus dilakukan sebagai upaya menarik minat masyarakat luas untuk dapat berpartisipasi memperingati bulan bahasa guna meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa dan karya sastra Indonesia. Selain itu, diselenggarakannya bulan bahasa dan sastra dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastrawan Indonesia dan hasil karyanya.



Namun, perayaan bulan bahasa dan sastra di sekolah-sekolah kian surut dan biasanya sepi peminat. Padahal perayaan bulan bahasa dan sastra juga diperlukan guna menanamkan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kualitas, kreatitas, dan menghargai bahasa sendiri. Kurangnya apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat saja, melainkan pula di kalangan pelajar. Sudah barang pasti, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga agar euforia bulan bahasa tetap terjaga dan dapat selalu diperingati setiap tahunnya pada bulan Oktober

Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia diciptakan utamanya untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi dengan suku lain, dan memudahkan kita untuk lebih memahami berbagai bidang ilmu. Kita harus percaya bahwa bahasa juga dapat meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai identitas nasional. Jadi, jangan lupakan bahwa kita harus selalu mengapresiasi betapa pentingnya Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat multikultural ini.

Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Kegiatan bulan bahasa diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober sebagai pengingat bahwa para pemuda Indonesia pernah memperjuangkan sejarah panjang bahasa Indonesia ini. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan meningkatkan keikutsertaan peran masyarakat luas dalam bidang sastra dan kebahasaan, karena jika bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan mempertahankan bahasa Indonesia?

Pengirim : Rizky Dwi Saputra -  [dwisaputra@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : Fariz aditya a -  [officialfariz@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat jelek

Pengirim : YUSUF YUS TIAR ASHARI -  [Yusuftiar@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : IQBAL -  [hayuariyani@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat penting

Pengirim : Fariz aditya a -  [officialfariz@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Bagus untuk pagi hari

Pengirim : M Baharuddin Firdaus -  [baharudinf@gmai.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat bagus

Pengirim : M Alvin -  [alfarulalvin@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat baguss

Pengirim : M Tegar Kusuma putra -  [egamtkp@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023

Pengirim : MRAMADHAN MAANA IQBAL -  [Iqbalmaulana@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Sangat penting

Pengirim : Kirana sukmaningrum laksono -  [kiranasukma@gmail.com]  Tanggal : 07/10/2023
Oktober sebagai bulan bahasa dan sastra


   Kembali ke Atas