PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM ASESMEN PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PELATIHAN KAPAS GULA

KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN YANG BERPIHAK PADA PESERTA DIDIK MELALUI METODE KAPAS GULA

Penilaian merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik serta menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pendidikan. Dalam kurikulum merdeka maupun kebijakan pendidikan yang humanistik, penilaian tidak lagi hanya berorientasi pada hasil akhir (output), namun lebih menekankan pada proses, kebermaknaan, dan perkembangan peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma dalam pelaksanaan penilaian oleh guru.

Sejalan dengan itu, kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang “Peningkatan Kapasitas Guru dalam Melakukan Penilaian yang Berpihak pada Peserta Didik Melalui Metode KAPAS GULA” diselenggarakan oleh managemen SMP N 1 Cepiring sebagai upaya untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan prinsip-prinsip penilaian yang adil, holistik, dan memfasilitasi tumbuh kembang peserta didik. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen peningkatan mutu pembelajaran melalui penguatan profesionalisme guru. Melalui metode KAPAS GULA diharapkan peningkatan kapasitas dan kemampuan profesionalitas guru bisa secara berkelanjutan berkembang dalam melakukan pembelajaran dikelas terutamanya dalam melakukan penilaian yang berpihak pada murid. 

II. TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan pemahaman guru tentang konsep penilaian yang berpihak pada peserta didik.

  2. Mengembangkan keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan penilaian formatif dan sumatif yang berorientasi pada kemajuan belajar.

  3. Menumbuhkan sikap reflektif guru dalam menggunakan hasil penilaian sebagai dasar perbaikan pembelajaran.

  4. Mendorong praktik penilaian yang adil, tidak diskriminatif, serta menghargai keberagaman peserta didik.

  5. Sebagai implementasi dari pe;aksanaan HARI BELAJAR GURU

III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan Bimtek on dilaksanakan selama tiga kali pada:

  • Hari/Tanggal: Rabu, Kamis dan Sabtu , 28 Mei,  5 dan 7  Juni 2025

  • Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB

  • Tempat: Aula ruang pertemuan sekolah

  • Peserta: 60 guru dan tenaga kependidikan 

IV. NARASUMBER DAN FASILITATOR

Kegiatan ini difasilitasi oleh narasumber yang kompeten di bidang penilaian pembelajaran dan pengembangan profesional guru, yaitu:

  1. Asikin, S.Pd., M.Pd – Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kendal

  2. Zubaidi, S.Pd., M.Pd. – Kepala SMP Negeri 1 Cepiring

  3. Drs. Ahmad Budisusilo – Wakasek dan Fasilitator  Nasional Program Guru Penggerak

  4. Suyadi, S.Si – Bidang Kurikulum dan Guru Penggerak

V. RANGKAIAN KEGIATAN

Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan pendekatan partisipatif, diskusi kelompok, studi kasus, dan praktik langsung. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut:

Hari Pertama: Pemahaman Konseptual

  1. Pembukaan dan Sambutan
    Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMP Negeri 1 Cepiring . Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penilaian yang berpihak sebagai bagian dari transformasi pendidikan yang berkeadilan.

  2. Sesi 1: Paradigma Penilaian yang Berpihak pada Peserta Didik
    Narasumber menjelaskan pergeseran paradigma penilaian dari penilaian berbasis angka menuju penilaian berbasis proses dan perkembangan belajar. Ditekankan pula pentingnya melihat peserta didik secara utuh, menghargai keunikan mereka, serta menghindari labeling.

  3. Sesi 2: Prinsip-prinsip Penilaian Humanistik dan Inklusif
    Materi ini menekankan bahwa penilaian harus objektif, adil, transparan, dan berorientasi pada pembelajaran. Guru diajak untuk merefleksikan praktik penilaian yang selama ini dilakukan dan menemukan area perbaikannya.

Hari Kedua: Praktik dan Simulasi

  1. Sesi 3: Merancang Instrumen Penilaian Formatif
    Peserta dibagi ke dalam kelompok berdasarkan jenjang pendidikan dan diminta merancang instrumen penilaian yang berfokus pada proses belajar, bukan hanya hasil. Mereka juga berlatih membuat rubrik kualitatif.

  2. Sesi 4: Penilaian Autentik dan Teknik Alternatif
    Narasumber memperkenalkan metode seperti portofolio, jurnal reflektif, observasi, dan wawancara sebagai alternatif penilaian yang lebih bermakna. Guru kemudian mempraktikkan penyusunan rancangan penilaian autentik sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ampu.

  3. Sesi 5: Presentasi hasil kerja
    Diskusi dilanjutkan dengan presentasi masing masing rumpun mapel . Guru diminta membuat rencana tindak lanjut hasil penilaian.

Hari Ketiga: Refleksi dan Tindak Lanjut

  1. Sesi 6: Praktik Baik dan Berbagi Pengalaman
    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil rancangan penilaian mereka. Proses ini memicu diskusi aktif dan saling belajar antar guru dari jenjang dan latar belakang berbeda.

  2. Sesi 7: Rencana Tindak Lanjut (RTL) Individu
    Setiap peserta menyusun RTL terkait penerapan penilaian yang berpihak di kelas mereka. RTL ini akan menjadi dasar pendampingan pasca-bimtek oleh pengawas atau kepala sekolah.

  3. Penutupan dan Evaluasi
    Kegiatan ditutup oleh Kepala Bidang GTK. Peserta menyampaikan kesan dan pesan serta mengisi instrumen evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan 94% peserta merasa sangat puas dan siap menerapkan ilmu yang diperoleh.

VI. HASIL DAN DAMPAK

Dari hasil evaluasi dan umpan balik peserta, kegiatan Bimtek ini memberikan dampak sebagai berikut:

  • Peningkatan pemahaman peserta terhadap konsep penilaian yang berpihak, dibuktikan dengan hasil pre-test dan post-test yang meningkat rata-rata 32 poin.

  • Perubahan sikap dan kesadaran akan pentingnya perlakuan adil terhadap semua peserta didik dalam proses penilaian.

  • Peningkatan keterampilan guru dalam merancang instrumen penilaian formatif dan autentik yang lebih relevan dan kontekstual.

  • Terbentuknya komunitas praktisi kecil yang akan terus berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam penilaian.

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kegiatan Bimbingan Teknis tentang peningkatan kapasitas guru dalam melakukan penilaian yang berpihak pada peserta didik telah berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya. Kegiatan ini berhasil mendorong perubahan paradigma dan praktik guru dalam melaksanakan penilaian yang lebih adil, humanis, dan berorientasi pada pertumbuhan belajar.

Adapun beberapa rekomendasi untuk keberlanjutan kegiatan ini:

  1. Pendampingan berkelanjutan kepada guru untuk mengimplementasikan RTL yang telah disusun.

  2. Penyusunan modul penilaian yang berpihak sebagai panduan praktis bagi guru.

  3. Penguatan peran pengawas dan kepala sekolah dalam memastikan pelaksanaan penilaian yang berpihak menjadi bagian dari budaya sekolah.

  4. Replikasi kegiatan di kecamatan atau jenjang lainnya agar lebih banyak guru dapat memperoleh manfaat dari kegiatan ini.

Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai dokumentasi pelaksanaan serta bahan evaluasi untuk pengembangan program pelatihan guru ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *